- Network
sharethethoughts
I just try to write whats on my mind
Senin, 04 Februari 2013
Posting kerjaan kantor :D
Rabu, 30 Januari 2013
Jelajahi industri aviasi yang (kian) seksi
Kamis, 07 Juni 2012
Is it your time OKC Thunder?
Durantula: leading NBA scorers 2012 |
Russell Westbrook, explosive PG |
Derek Fisher, look for new ring from OKC |
Serge "Air Congo" Ibaka |
Kendrick Perkins |
Thabo Sefolosha |
Selasa, 05 Juli 2011
Perilaku konyol orang Indonesia #1
Ada beberapa perilaku konyol orang Indonesia yang sering gw lihat dan ga bisa gw mengerti, ini beberapa diantaranya:
1. Merokok di dalam angkutan umum
2. Naik motor melawan arah
3. Naik motor ke trotoar, stupid ass!!
4. Pengendara motor arogan yang tidak memperdulikan kepentingan pejalan kaki, contohnya di nomor 3 di atas
5. Pengemudi angkutan umum yang berhenti seenaknya
6. Buang sampah sembarangan, ini sudah jadi semacam kebiasaan -__-"
7. Tawuran warga yang baru baru ini terjadi di daerah Johar Baru dan Pasar Rumput
8. Rombongan pengajian yang suka bikin macet jalanan, dengan lokasi berpindah-pindah dan tidak mematuhi keselamatan diri dan orang lain, ga pake helm, boncengan bertiga, bawa bendera (macam kampanye)
9. Pengendara motor yang suke menyerobot lampu merah
Itu beberapa yang bisa gw inget pas lg posting tulisan ini. Kalau ada lagi gw akan posting di tulisan selanjutnya.
Cheers!!
Kamis, 23 Juni 2011
Open your eyes: Blogging can Judging
Pada saat acara, nama-nama diatas menyempatkan hadir di acara kecuali Mas Taufik yang berhalangan karena menghadiri acara di sekolah anaknya, Mas Stephen Langitan, Mas Rudi dan Mas Adi berkenan untuk hadir dan ini kesempatan buat gw untuk bertanya-tanya mengenai dunia blogging ini dan seberapa efektif blog saat ini untuk bisa memberikan impact kepada konsumen dan ternyata hasilnya memang cukup efektif.
Ternyata tidak semua blogger-blogger itu memiliki background jurnalistik atau berasal dari media yang memiliki aturan-aturan untuk ditaati pada saat membuat sebuah tulisan. Mereka yang menulis melalui blog pribadi memiliki latar belakang pekerjaan yang berbeda-beda tetapi mereka menuliskan apa yang menjadi passion mereka di blog-nya. Passion yang mereka perlihatkan pada setiap post mereka di blog ternyata mampu menarik blogger lainnya untuk "mengintip" setiap tulisan mereka dan akhirnya mampu mempengaruhi pengunjung blog untuk menanyakan isi dari setiap tulisan yang dipostingkan, dari sini pembahasan menjadi terus berkambang dan menjadi semacam snow ball effect yang bisa memberikan impact secara langsung kepada brand yang disebutkan dalam tulisan blogger-blogger tersebut (disini contohnya adalah dunia otomotif). Itu sebabnya sekarang distributor dan brand besar di dunia otomotif sudah mulai sering melibatkan blogger untuk hadir di setiap acara yang mereka selenggarakan dan menandakan bahwa dunia blog saat ini memiliki pengaruh cukup besar dalam menyebarkan pesan ke konsumen di luar media massa konvensional yang ada saat ini.
Kerennya lagi, tata bahasa dan ulasan yang mereka buat tidak mesti berisikan lululalala (basabasi) dan kadang langsung ke inti dari pengalaman yang mereka lihat dan rasakan. Menurut gw ini yang merupakan salah satu kekuatan blog, si pembaca seperti berada di posisi penulis blog yang baru saja merasakan pengalaman tersebut sehingga pembaca percaya dan akhirnya terpengaruh untuk mencoba.
Dari hasil ngobrol dengan mereka gw juga mengambil kesimpulan bahwa berawal dari sebuah hobi bisa menjadi sebuah bisnis yang mendatangkan profit, sounds yummy heh? :). Kenapa? karena mereka yang menjadi blogger ini pada awalnya hanya menuliskan apa yang menjadi interest mereka selama ini, tetapi pada akhirnya bisa mendatangkan keuntungan dari sisi bisnis ke mereka. Dari beberapa blog yang gw lihat dari nama-nama di atas beberapa brand ternama di dunia otomotif sudah menampilkan advertorial mereka dan pastinya ada sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk menaruh brand mereka disana. Enak kan? menulis apa yang menjadi passion terus mendapatkan pemasukan dari situ.
Cheers!!
Music can heal you :D
Iseng iseng sambil browsing di kantor nemu artikel yang menurut gw sangat menarik yang menyebutkan bahwa musik itu bisa membuat hati seseorang menjadi bahagia dan juga bisa membuat seseorang bersedih. Dari artikel ini, beberapa peneliti bahkan menyebutkan musik bisa menyembuhkan dengan cara terapi yang sekarang ini banyak digunakan untuk mengobati penyakit seperti terapi mendengarkan musik Broadway untuk penderita kanker, mendengarkan musik klasik untuk penderita Alzheimer dan yang sudah diketahui terapi musik klasik juga bisa digunakan untuk ibu-ibu yang sedang hamil untuk membantu mereka berelaksasi. Berdasarkan riset ternyata kesemuanya menunjukkan hasil yang positif.
Untuk lengkapnya bisa langsung lihat saja link dan sedikit artikel yang gw dapat dari hasil browsing ini.
http://ezinearticles.com/?Music-Can-Heal&id=340254
Music Can Heal
By Anna Mundo
It has been said time and again that music can make you happy or make you cry. It can make you dance or make you relax. But most of all, scientist say that music can heal -- and that is through music therapy. And more and more, medical experts say that music therapy is now being used to treat many illnesses and disorders.
So what does exactly music therapy means? It is actually an established healthcare profession that uses music to improve physical, psychological, cognitive, and social functioning of individuals of all ages. Music therapy improves the quality of life for people who are well and meet the needs of children and adults with disabilities or illnesses.
The American Music Therapy in a recent research conducted regarding the use of music therapy find significance on how it can cure. Cancer patients instead of taking painkillers listened to Broadway tunes. Those with Alzheimer's sing along with classical songs. Even pregnant women use music to help them breath and relax during labor. Crying babies listen to lullaby. It benefits not just these ailments but other aging related conditions, substance abuse problems, brain injuries, physical disabilities, acute and chronic pain, psychological disorders as Down syndrome and autism, and people suffering from hypertension as well. Since music affects blood pressure so much. When someone listens to hard music normally blood pressure raises and if one listens soft and classical music blood pressure lowers down. Interestingly, in the research, all showed positive results.
Not only does music help those who are sick, it also does wonders to those who are well. For a student listening to music while preparing for examinations leads him to focus more. For a professional, when reaching home listening to music it can help them relax after a day of hectic activities. For a sportsman or athlete it can relieve fatigue after a hard day of physical and strenuous activities.
Apart from the scientific research, music is a kind of medicine that everyone needs. Thus, it may be for treating sadness and exalting one's happiness. Take enough dosage of music now! It can be a way to improve your health.
Based on these facts, music can heal... Lets listen to your favorite music right now dude!!
Cheers!!
Kamis, 26 Mei 2011
Mari menuliskan isi pikiran pada tulisan
Setelah mencoba untuk memikirkan apa yang akan gw tulis pada sebuah blog, dengan berbagai pertimbangan dan pemikiran yang masak-masak (apeu) lebih baik gw mulai menulis saja apa yang ada di kepala ini.
Di saat kalian, kamu, anda, lo sekalian melihat isi postingan gw ini, perlu diketahui adalah gw sedang menatap laptop kerja dan mencoba untuk membuat sebuah rilis yang akan dikirimkan ke beberapa media untuk membantu promosi sebuah film yang sedang dikerjakan oleh kantor gw.
Sedikit mundur ke beberapa bulan yang lalu tepatnya sekitar awal tahun, kantor gw yang banyak bergerak di bidang marketing communications mendapatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari sebuah film yang digarap oleh Keana Production, Production House milik salah seorang publik figur sebut saja Bunga halah... inisal saja sudah lebih dari cukup, MZ inisialnya. Sang empunya ini berteman dengan punggawa punggawa alias sob sob alias bos bos alias owner-owner kantor gw karena sebelumnya mereka berhasil melaksanakan sebuah hajatan besar di pertengahan tahun lalu dan berhasil mengumpulkan sekitar 2500an pelajar dari seluruh Indonesia untuk bersama-sama mengadakan sebuah kegiatan jambore di wilayah Jatinangor, Sumedang. Berawal dari kesuksesan yang di ketuai oleh salah satu owner kantor gw, MZ ini akhirnya mengajak untuk kembali berkolaborasi dalam menggagas sebuah film yang akan dibuat pada awal tahun dan saat ini sudah ditayangkan di beberapa bioskop kesayangan anda.
Antara awal tahun sampai dengan tengah tahun ini dimana film sudah dilepas ke pasaran ada beberapa kejadian yang bisa diceritakan dan menjadi pembelajaran baru bagi gw:
Pra produksi pembuatan film
Mulai dari salah satu owner gw yang memutuskan untuk mundur dari bagian film ini karena merasa ada salah satu oknum yang mengklaim sudah menjalankan banyak projek film sehingga merasa metodenya-lah yang paling tepat untuk diterapkan (walaupun ternyata tidak sepenuhnya benar dan berhasil). Padahal seharusnya kerjasama antara pengetahuan dunia film milik orang tersebut dan dunia marketing yang dimiliki oleh kedua owner gw bisa menjadi sebuah ilmu baru yang bisa mensukseskan sebuah film.
Produksi pembuatan film
Pengalaman gw yang bisa menginjakkan kedua kaki ini di salah satu garis paling ujung perbatasan NKRI di Entikong. Buat yang belum tahu dimana itu Entikong, sedikit gambaran yang bisa gw kasih adalah bayangkan perjalanan darat dari kota Pontianak yang harus berjalan melewati gunung-gunung dengan kondisi jalanan yang rusak sekitar lebih dari 30 km ditambah yang hancur banget sekitar 20 km dan memakan waktu selama 7 jam sebelum sampai di penginapan. Cuacanya bagaimana? jangan ditanya panasnya kalau sudah siang, matahari terasa dekat sekali ke ubun-ubun kepala, tetapi saat matahari turun, hawa berubah menjadi dingin dan cenderung sejuk mungkin karena Entikong ini berada di bukit-bukit.
Kalau di peta kurang lebih seperti ini letak dari Entikong
Oke sudah terbayang jauhnya? kurang lebih seperti itulah perjalanan eksotis gw ke Entikong. Merasa beruntung juga bisa dapat kesempatan untuk berkunjung kesana dan melihat langsung bagaimana kehidupan masyarakat yang bisa dibilang sangat jauh dari peradaban. Percaya deh, kita yang hidup di perkotaan ini jauh lebih beruntung dan akan merasa bersyukur kalau kita berada di kota kota besar dibanding masyarakat yang ada disana.
Desa yang gw kunjungi ini letaknya sekitar 1 jam dari penginapan di Entikong namanya Desa Punti Kayan, untuk bisa mencapai desa ini diperlukan transportasi berupa mobil dengan kemampuan 4 wheel drive yang mumpuni, karena apa? Karena kalau tidak menggunakan 4wd bisa-bisa mobilnya malah merosot ke dalam parit, "ah kan cuma parit" - parit disini maksudnya ya sungai-sungai atawa jurang kecil selebar 3-5 meter jadi sama saja cari cilaka namanya. Di dalam desa itu selama seharian disana gw cuma menemukan dua ekor kucing saja yang berkeliaran karena yang banyak berkeliaran disana adalah babi!! Butul sodara-sodara babi menjadi ternak utama mereka dan konon kalau ternyata kita mencelakai ternak babi hingga akhirnya babi tersebut tewas niscaya kita harus merogoh kocek dalam dalam karena wajib mengganti biaya babi itu, begini kurang lebih cara menghitungnya: berapa umur babi dari itu, berapa besar biaya yang sudah dikeluarkan untuk menghidupi babi tersebut sampai sebesar itu, jumlah tersebut masih ditambah dengan kemungkinan anak-anak babi yang mungkin dihasilkan oleh sang babi tersebut.. ribet? Sudah pasti lah.. makanya seluruh orang yang hadir ke satu desa harus hati-hati kalau ada babi lewat. Sekian urusan perbabi-babi yang ada disana.
Sekarang melihat kehidupan masyarakat disana, awal kedatangan gw di Desa tersebut disiapkan sebuah pesta penyambutan kepada seluruh kru film disana yang juga menjadi adegan akhir dari film ini. Jadi gw berkesempatan untuk melihat budaya Dayak di daerah itu ditambah dengan beberapa acara adat istiadat masyarakat Dayak. Dan ternyata, untuk menyambut kedatangan pendatang disiapkan sebuah acara yang cukup meriah dan penuh dengan tuak... Ooooo yeahhh tuak lokal Dayak, proses penyambutannya adalah seluruh kru berjalan disambut oleh masyarakat setempat dengan tarian dan juga dengan membagikan tuak sepanjang jalan, seluruh kru yang berjalan di tengah kerumunan secara terus menerus diberikan tuak oleh penduduk mulai dari awal sampai akhir, ibu-ibu, nenek-nenek, anak-anak semuanya memberikan tuak yang dibuat oleh masing-masing penduduk untuk diberikan pada tamu dan kita tidak boleh menolak karena dianggap tidak sopan. Bayangkan saja sepanjang jalan 300m dipadati ratusan penduduk yang semuanya membawa tuak dalam botol dan selalu dibagikan pada tamu, sudah pasti begitu sampai di ujung jalan kepala tamu sudah terasa mabuk dan "berkonde".
Dalam prosesi penyambutan ada kepala desa yang hadir dan juga tetua tetua Desa yang memberikan penyambutan, benar juga kata salah satu kru yang sudah berada disana selama lebih dari 3 minggu, sebetulnya masyarakat disana adalah masyarakat yang ramah selama kita sebagai tamu sudah meminta sopan dan meminta izin kepada mereka. Jadi jangan dulu merasa takut dengan masyarakat Dayak apabila kita berkunjung kesana karena selama kita segan mereka akan lebih sopan (macam slogan angkot).
Selama tiga hari disana baru dihari terakhir gw berkesempatan untuk menginjak kantor imigrasi di Entikong yang berada hanya 10 menit dari penginapan gw. Entah apa yang membedakan tapi memang begitu melihat perbatasan kita dengan negara tetangga terasa sekali perbedaannya, ditempat kita sendiri terlihat kuno sedangkan milik tetangga lebih tertata rapi bangunan kantor imigrasinya. Miris? Pasti karena seharusnya daerah perbatasan itu menjadi halaman sebuah rumah yang menjadi kesan pertama ketika seseorang masuk ke wilayah pribadi yang bernama rumah. Bayangkan ketika ada orang asing yang masuk ke Indonesia dan melihat bahwa daerah di Indonesia sebegitu berantakan, jalanannya jelek, masyarakatnya terkesan tertinggal sudah pasti mereka akan berpikiran seluruh masyarakat Indonesia adalah masyarakat tertinggal.
Kembali ke masalah bersyukur, kita yang hidup di tengah kota besar jauh lebih beruntung dari mereka yang tinggal di daerah perbatasan listrik ada, mall banyak, hiburan 24 jam sehari, mau apa saja mudah didapatkan tetapi ada satu yang kadang hilang dari masyarakat di tengah perkotaan yang hilang: kearifan dan sopan santun. Itu sedikit cerita dari proses yang terjadi selama pra pembuatan film sampai masa produksi film selesai.
Pasca produksi dan film telah dirilis
Dan hari ini satu minggu setelah film dirilis ternyata masih belum menunjukkan hasil yang optimal, di beberapa bioskop film tesebut harus dilengserkan karena tidak berhasil mendapatkan jumlah penonton yang signifikan sehingga kita berinisiatif untuk membuat sebuah rilis yang diharapkan dapat dimuat di beberapa media daerah yang masih memiliki animo menonton film yang masih tinggi. Padahal sebelum masa rilis film ini berbagai macam kegiatan telah dilakukan untuk mendukung promosi film tetapi karena adanya hambatan komunikasi yang diindikasikan dari orang yang gw sebut sebelumnya promosi yang dilakukan jadi kurang maksimal.
Tapi itu semua memang menjadi sebuah pembelajaran bagi gw pribadi, menjadi bagian dari sebuah tim film memang seru dan asyik. Tetapi memang benar anggapan kerja tim akan memudahkan dan membuat tujuan yang hendak dicapai bersama
Regards,