Rabu, 30 Januari 2013

Jelajahi industri aviasi yang (kian) seksi

Setelah dua bulan bekerja di tempat baru yang bergerak di bidang IT khususnya di industri aviasi (yeah right gua paling paham bener nih, kayanya gua paling culun dah), gua jadi belajar banyak hal-hal yang sebelumnya tidak pernah gua sadari ketika travelling atau lagi business trip, kalau dulu pada saat bepergian naik pesawat cuma tahu dapat kode booking, print e-ticket, berangkat ke bandara, check in, plango plango di ruang tunggu, masuk pesawat, terbang, sesekali merem, makan, mendarat, ambil bagasi terus naik mobil sekarang gua harus lebih banyak tahu mengenai industri penerbangan alias dunia aviasi.

Yes industri aviasi, judul yang gua bikin sebagai title tulisan ini gua baca di salah satu (atau mungkin satu satunya tabloid yang banyak membahas mengenai dunia penerbangan), industri aviasi di Indonesia saat ini sudah semakin berkembang dan semakin maju, kenapa gua berani bilang begitu? dari hasil browsing Om Google kalian pasti kaget berapa banyak maskapai yang ada sekarang, untuk maskapai niaga berjadwal saja sudah ada 22 maskapai yang diantaranya mungkin sudah banyak dikenal sebut saja: Garuda Indonesia (siapa juga yang tidak tahu maskapai ini?), Merpati, Lion Air, Batavia, Wings Air, Trigana dan lain lain. itu belum termasuk kategori niaga kargo (3 maskapai), niaga tidak berjadwal (23 maskapai), niaga kargo tidak berjadwal (3 maskapai), dan non niaga ( 2 maskapai) banyak kan? Hal ini menunjukkan semakin luasnya pasar dari industri penerbangan saat ini, penumpang yang mau bepergian hanya perlu cek budget di kantong masing-masing, mau naik yang lebih nyaman ya sudah pasti pilih maskapai macam GA, tapi kalau memang budgetnya pas-pasan bisa naik low cost airlines macam Lion Air atau Air Asia yang pemesanan tiketnya harus dilakukan setahun atau enam bulan sebelum penerbangan (buat backpakers nih biasanya).  


Belum lagi kalau bicara mengenai salah satu bisnis yang lagi berkembang yaitu penyewaan jet pribadi, bisnis ini konon juga merupakan bisnis basah dan sedang berkembang pesat, beberapa waktu lalu gua pernah baca ulasan bisnis ini dari Koran Bisnis Indonesia Weekend yang semakin memperkuat opini gua ini. Sekarang ini banyak orang kaya di Indonesia menyewa jet pribadi untuk keperluan bisnis mereka, para businessman di Indonesia sepertinya sudah tidak bisa menyesuaikan dengan jadwal penerbangan dari maskapai reguler, banyak ngurusin bisnis jutaan dolar man (Borju-Neo) waktu jadi sesuatu yang sangat penting buat mereka. Mungkin yang ada dalam pikiran mereka adalah "ngapain gua lama-lama ke bandara nungguin jadwal penerbangan sama pesawat kalau gua mampu buat sewa pesawat" (enak yeh jadi orang kaya-- eh tapi lebih enak jadi anak orang kaya lah :D). Konglomerat macam Chairul Tanjung, Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla itu termasuk dari beberapa nama yang disebut menggunakan jasa sewa jet pribadi ini, belum lagi nama-nama beken lainnya gua yakin mereka juga menggunakan jasa sewa pesawat pribadi. 



Hal-hal yang gua tulis barusan itu adalah sedikit fakta-fakta makin menguatkan penggunaan kata semakin seksi. Berbicara tren industri jadi teringat dengan pembicaraan dengan mantan atasan di Agency dulu kalau sebuah industri yang masih berkembang itu disebut dengan sunrise industry, industri yang masih akan berkembang, lain halnya dengan sunset industry atau industri yang sudah sudah menurun atau stagnan contohnya industri rokok. Industri Aviasi rasanya masih akan terus berkembang karena banyaknya maskapai-maskapai baru ini menunjukkan bahwa masih banyak pasar yang bisa digarap oleh mereka. 


Cheers!!